MACAM-MACAM MEDIA IDENTIFIKASI MIKROBIOLOGI KLINIK (BAKTERIOLOGI)
MEDIA IDENTIFIKASI MIKROBIOLOGI KLINIK (BAKTERIOLOGI)
MUHAMMAD ARIEF FADILLAH, S.ST, M.KES
Media identifikasi adalah perbenihan yang digunakan untuk
menentukan jenis bakteri. Biasanya digunakan beberapa media bersama-sama.
1.Gula-gula
Urutan :
-Tutup, kapas putih kuning: Glukosa
-Tutup, kapas putih ungu: Laktosa
-Tutup,kapas putih hijau : Manitol
-Tutup,kapas putih merah :Maltosa
-Tutup,Kapas putih biru :Sakarosa.
Positif memfermentasikan gula-gula :warna merah larutan
berubah menjadi kuning.
Ada tidaknya gas pada tabung durham glukosa juga harus dilihat.
2.Sulfur Indol Motility (SIM)
-Sulfur H2S + : Bakteri dalam mediaberwarna hitam.
Contoh : Salmonella
Gambar : H2S dan indol positif
-Indol positif : Bila ditambah Larutan kovak/indol akan
muncul warna merah.
Contoh bakteri : E. coli
Gambar : Motility dan indol positif (pertumbuhan Bakteri menyebar)
3.Simon Citrat (SC)
Kegunaan :
Untuk identifikasi mikroorganisme (terutama
entrobacteriaceae dan jenis fungi tertentu) berdasarkan kemampuan nya
memetabolisme citrate, sebagai sumber karbohidrat.
Prinsip kerja:
Metabolisme citrate menyebabkan alkalinitas dari medium,yang
diindikasikan dengan perubahan warna media dari PH indikator bromothymol blue
menjadi biru tua.
Kandungan :
Ammonium dihidrogen phospat, dipotasium hydrogen phospat,
NaCl, Bromothimol blue, agar.
Hasil positif : Warna media berubah menjadi biru tua.
Cara pembuatan:
Larutkan SC bubuk 22.5 g/L,autoclave 15 menit pada suhu 121 0C,masukan
ketabung miringkan sampai mengeras. PH 6.6 ± 0.2 pada suhu 25 0C.
Positif (+) :
Jika setelah ditumbuhi bakteri (24 jam suhu 37 0C)
warna media yang hijau berubah menjadi biru.
Contoh :
Bakteri E coli (-), Pseudomonas aerogenosa (+)
Gambar SC (+)
4.TSIA
Untuk identifikasi enterobactericeae.
PRINSIP:
Penurunan gula dan diiringi produksi asam dideteksi dengan
PH indikator phenol red, yang merubah warna dari merah-orange menjadi
kuning,pada alkalinitas berubah menjadi merah pekat. Thiosulfat direduksi oleh
hydrogen sulfidaa oleh beberapa spesies, hydrogen sulfide bereaksi dengan iron
salt membentuk besi sulfide hitam.
Kandungan :
Pepton dari kasein, pepton daridaging, ekstrak yeast,
ekstrak daging, sodum clorida, sukrosa, glukosa, ammonium iron(III)
citrate,sodium thiosulfat, phenol red, agar-agar.
Pembuatan :
Larutkan TSIA bubuk 65 g/L aquades, pindahkan ke dalam
tabung reaksi, autoclaf 25 menit pada suhu 121 0C,miringkan media
sampai mengeras.
PH 7.4 ± 0.2 pada suhu 25 0C
5.Nitrat Agar
Nitrat Agar.
Hasil positif (+) : jika setelah ditumbuhi bakteri (24 jam
suhu 37 0C) di genangi reagen reagen nitri I (2tts) dan regen nitrit
II (2tts) akan timbul warna merah-hitam.
*Tutup tabung : Merah biru
6. Urea
Untuk difrensiasi mikroorganisme yang dapat
menurunkan/bereaksi urea
Prinsip kerja:
Urea dihidrolisis menjadi karbon diokside dan ammoniak oleh
enzim urase. Ammonia yang dibentuk kemudian membuat media menjadi alkali,
reaksi ini dideteksi menggunakan indicator phenol red yang mengubah warna
kuning media menjadi ungu/merah.
Kandungan:
Pepton dari danging, glukosa, NaCl, Pottasium dihydrogen
phosphate, phenol red, agar-agar.
Pembuatan:
Larutkan urea bubuk 21 g/L akuades, autoclaf (15 menit 121 0C),dinginkan
sampai 45-55 0 C dan tambah 50 ml urea 40% dari larutan urea 40%
yang di saring dan disterilisasi. Diamkan dalam keadaan miring sampai mengeras.
PH 6.8 ± 0.2 pada suhu 25 0C
Urea positif :
Klebiella, proteus, Enterobacter, Citobacter, .
Bila bakteri yang ditanam pada urea 24 jam inkubasi 37 0C
membentuk warna ungu pada urea agar.
Contoh Bakteri yang urea + : Proteus, Morganella
* Tutup tabung : kapas ungu
7. Lysin Iron Agar (LIA).
Kegunaan :
Untuk deteksi bersama dari lycine decarboxilase (lCD) dan
hidrogensulfida indentifikasi dari bakteri citobacter, khususnya salmonella dan
Arizona.
Prinsip kerja :
Lysin di karboksilase oleh mikroorganisme member LCD positif
member amin cadaverin yang menyebabkan PH indicator bromocresol ungu berubah
warnanya menjadi violet. Karena dekarboksilasi hanya terjadi pada media asam (
PH < 6.0 ),kultur media harus diasamkan terlebih dahulu oleh fermentasi
glukosa. Oleh karena itu hanya dapat digunakan untuk difrensiasi mikroorganisme
yang dapat memfermentasi glukosa.
Mikroorganisme memfermentasi glukosa tapi LCD negative
,menyebabkan media berubah menjadi kuning. Perpanjangan inkubasi alkalinitas
dari permukaan media dapat terjadi perubahan warna hasil menjadi violet.
Produksi H2S menyebabkan penghitaman media karena bentuk dari iron sulfide.
Pengecualian beberapa strain Proteus morganii,deaminase lysine membentuk alfa ketokarbocilik acid,
campuran ini berekasi dengan iron salt dekat permukaan medium, dibawah pengaruh
oksigen berbentuk gabungan coklat kemerah-merahan.
Kandungan :
Pepton dari daging, ektrak yeast, glukosa (D+), Lysin
monohidroclorida, sodium thiosulfat, ammonium iron III citrate, bromocrecol
purple, agar-agar
Cara pembuatan:
Larutkan LIA bubuk 32g/L aquades, masukan kedalam tabung
raksi, autoclave 15 menit suhu121 0C, miringkan hingga mengeras,PH
6.7 ±0.2 pada suhu 25 0C.
LIA yang belum ditumbuhi bakteri
Positif (+) : Jika setelah ditumbuhi bakteri ( 24 jam
inkubasi 37C) warna agar bertambah ungu.
Negatif (-) : Jika setelah di tumbuhi bakteri ( 24 jam
inkubasi 37 C ) agar berubah warna.
*Tutup tabung : merah
8.MIO agar
MIO yang belum ditumbuhi bakteri
Positif : Sama seperti pada LIA, warna media jadi tambah
pekat
*Tutup tabung : Kapas putih
MIO (–)
9.Arginin
Positif :Tidak berubah warna.
10.Phenil Alanin Agar (PAA)
Positif : Koloni bakteri pada PAA (sebelumnya inkubasi 24
jam) bila di tetesi FeCl3(Ferri chloride 10% ) akan berwarna hijau-biru.
Contoh + :Proteus sp.
*tutup tabung : Putih hijau
11.Bile Aesculin agar (BE)
BE positif (+) : Jika setelah ditumbuhi bakteri ( 24 jam
inkubasi 37 0C) warna agar menjadi berwarna hitam.
Contoh : S. fecalis.
*Tutup tabung : kapas biru hitam
12.Nutrien gelatin
Kegunaan :
Menentukan perhitungan mikroba dari air atau deteksi
mikroorganisme yang yang dapat /menurunkan mengencerkan gelatin.
Prinsip kerja :
Mikroorganisme yang menurunkan gelatin menyebabkan
pengenceran di sekitar koloni.
Kandungan :
Pepton dari daging, ekstrak daging, gelatin.
Cara pembuatan :
Larutkan secara sempurna gelatin bubuk 128 g/L, autoclave 10
menit 115 0C,PH 7.4 ± 0.2
Bakteri yang gelatinnya + : S. aureus ATCC 25923
S. marcescens ATCC 14756
P. aerugenosa ATTC 27853
B cereus ATCC 11778
13.Dnase Agar
Kegunaan : Untuk identifikasi mikroorganisme, khususnya
Staphylococcus yang Dnase +
Prinsip kerja :Koloni memproduksi Hidrolisa Dnase asam
deoksiribonukleat isi dari media ini berada di sekitar mereka. Kalau medium
degenangi atau diasami dengan HCl 1N, DnA mengendap/kekeruhan dan zona terang
terlihat disekitar koloni yang Dnase positif
Kandungan :
Tryptose, NaCl,deoksi ribonukleat acid,agar.
Hasil positif (tersangka) :
Cara Kerja :
Cara pembuatan:
Larutkan 42 g/L aquades,autoclave 15 menit 121 0C
tuangkan ke plate.Ph 7.3 ± 0.2 pada suhu 25 C
14.BCA (Bacillus Cereus Agar)
Kegunaan : identifikasi B. cerues
Positif : Jika setelah ditumbuhi bakteri ( 24 jam inkubasi
37C) warna media disekitar koloni berubah menjadi biru.
15.Amilase
Bakteri Amilase nya + : Jika ditanam pada MH plate,setelah inkubasi 24 jam 37 0 C digenangi lugol/gram B terdapat zona disekitar koloni.
Amilase +