BAKTERI ANAEROB (UPDATE)
Bakteri Anaerob
Pengertian
dan Ruang Lingkup
Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak memerlukan oksigen untuk
tumbuh. Anaerob artinya yaitu “hidup tanpa udara”.
Perkembangan bakteri anaerob ini terjadi pada tempat-tempat yang sedikit atau
sama sekali tidak mengandung oksigen. Kuman-kuman
ini normalnya ditemukan di mulut, saluran pencernaan dan vagina serta pada
kulit. Umumnya penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri anaerob adalah
gas gangren, tetanus dan botulisme. Bakteri anaerob dapat menyebabkan
infeksi jika barier (sawar) normal (seperti kulit, gusi dan dinding usus)
mengalami kerusakkan akibat pembedahan dan penyakit. Biasanya sistem kekebalan
tubuh akan membunuh bakteri yang masuk ke dalam tubuh, tetapi kadang-kadang
bakteri tersebut mampu berkembang dan menyebabkan infeksi. Bagian tubuh yang
mengalami kerusakkan jaringan (nekrosis) atau suplai aliran darahnya sedikit
merupakan tempat-tempat yang disenangi oleh
bakteri anaerob untuk tumbuh dan berkembang karena miskin akan oksigen. Keadaan
yang kurang mengandung oksigen dapat disebabkan karena penyakit pembuluh darah,
keadaan syok, trauma/cedera dan tindakkan pembedahan.
Jenis
Bakteri Anaerob
Terdapat tiga
kategori bakteri anaerob: obligat, aerotoleran, dan fakultatif.
·
Anaerob obligat membutuhkan lingkungan
bebas oksigen untuk hidup. Bakteri jenis ini tidak bisa hidup di tempat dengan
oksigen yang bisa merusak dan menghancurkan mereka. Porphyromonas gingivalis adalah contoh bakteri anaerob obligat
yang umumnya ditemukan di mulut, tetapi juga dianggap berhubungan dengan
rheumatoid arthritis.
·
Bakteri aerotoleran tidak menggunakan
oksigen untuk hidup, tapi tetap bisa hidup dalam lingkungan dengan oksigen.
Contoh umum bakteri anaerob aerotoleran adalah Propionibacterium acnes yang
berkontribusi terhadap munculnya jerawat.
·
Anaerob fakultatif menggunakan
fermentasi untuk tumbuh di tempat tanpa oksigen, tetapi menggunakan respirasi
aerobik di tempat-tempat dengan oksigen. Dalam beberapa kasus, bakteri ini bisa
memasuki tubuh dan menyebabkan endokarditis, yang merupakan peradangan pada
lapisan jantung.
Beberapa spesies dalam genus Staphylococcus adalah
jenis bakteri anaerob fakultatif dan merupakan penyebab utama keracunan darah.
Salah satu contohnya adalah Staphylococcus aureus, yang memicu masalah kulit
seperti jerawat, bisul, dan impetigo serta kondisi lain yang lebih serius
seperti meningitis, endocarditis, dan pneumonia. Contoh lain anaerob fakultatif
adalah Escherichia coli yang memiliki banyak strain bermanfaat serta beberapa
strain yang merusak, seperti yang menyebabkan keracunan makanan.
Pernafasan Bakteri
Anaerob
Bakteri anaerob adalah bakteri
yang dalam hidupnya atau dalam memecah zat yang tidak memerlukan oksigen bebas.
Bakteri ini sering disebut bakteri obligat anaerob. Untuk memecah zat makanan
pada mediumnya, bakteri mengeluarkan zat jenis fermen tertentu. Contoh bakteri
anaerob antara lain Micrococcus denitrificans biasa hidup pada lahan yang kaya
zat nitrat tetapi miskin oksigen. Dalam kondisi tersebut Micrococcus
denitrificans menguraikan zat HNO3 menjadi NH3 dan O2. Sementara itu,
Clostridium tetani adalah bakteri penyebab penyakit tetanus.
Reproduksi
Umumnya, bakteri berkembang biak secara aseksual, yaitu
dengan membelah diri atau membelah biner (pembelahan satu sel menjadi dua sel anakan).
Pembelahan sel bakteri termasuk pembelahan amitosis, yang secara sederhana.
Cara reproduksi generatif bakteri sering disebut paraseksual. Paraseksual
berlangsung dengan tiga cara, yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi.
- Transformasi
adalah perpindahan sedikit materi genetik yang berupa DNA atau gen dari
sel bakteri yang satu ke bakteri yang sejenis lainnya dengan proses
fisiologis yang kompleks.
- Konjugasi
adalah bergandengnya dua bakteri (+ dan -) dengan membentuk jembatan untuk
pemindahan materi genetik.
- Transduksi
adalah pemindahan materi genetika dengan perantaraan virus.
Dalam kondisi yang ideal, bakteri akan membelah setiap 20
menit. Dengan demikian, dapat dihitung berapa kali dalam sehari sebuah sel
bakteri dapat membelah. Dalam kondisi yang kurang menguntungkan, beberapa jenis
bakteri akan mati. Tetapi, ada beberapa jenis bakteri yang mampu bertahan
hidup, yaitu dengan jalan membuat dinding kuat yang disebut kista. Bakteri yang
dalam bentuk kista, intinya menjadi spora. Karena spora ini tersimpan di dalam
dinding kista yang kuat maka spora ini sering disebut endospora. Dalam keadaan
sebagai endospora, bakteri tidak aktif dan dapat bertahan selama 50 tahun.
Berbeda dengan spora jamur, lumut, dan paku-pakuan, spora bakteri berguna untuk
mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, sedangkan
spora jamur, lumut, dan paku-pakuan adalah untuk perkembang-biakan.
Aspek Klinik
Bakteri anaerob dapat menyebabkan infeksi di seluruh
bagian tubuh. Misalnya:
§ Mulut, kepala dan leher. Infeksi dapat terjadi pada saluran akar gigi, gusi,
rahang, tonsil, tenggorok, sinus-sinus dan telinga.
§
Paru. Bakteri anaerob menyebabkan pneumonia, abses paru, infeksi pada salaput pembungkus
paru (empiema) dan pelebaran bronkhus pada paru (bronkiektasis).
§
Rongga perut. Infeksi bakteri anaerob didalam perut
membentuk abses, radang selaput rongga perut (peritonitis) dan radang usus
buntu (apendisitis).
§
Saluran kelamin wanita. Bakteri anaerob menyebabkan abses
panggul, penyakit radang panggul, peradangan dinding rahim (endometritis) serta
infeksi panggul yang diikuti keguguran atau persalinan prematur.
§
Kulit dan jaringan lunak. Bakteri anaerob sering menyebabkan ulkus
pada penderita diabetes, gangren, infeksi yang merusak lapisan kulit sebelah
dalam dan jaringan serta luka infeksi akibat gigitan.
§
Susunan saraf pusat. Bakteri anaerob menyebabkan pembentukkan
abses pada otak dan susunan saraf pada tulang belakang.
§
Aliran darah. Bakteri anaerob dapat ditemukan di dalam
aliran darah penderita yang sakit (keadaan ini disebut bakteremia).
Pengobatan
Indikasi:
Efektif untuk pengobatan infeksi serius yang disebabkan oleh
bakteri anaerob, streptokokus, pneumokokus dan stafilokokus, seperti: Infeksi saluran pernafasan yang serius. Infeksi tulang dan
jaringan lunak yang serius. Septikemia. Abses intra
- abdominal. Infeksi pada panggul wanita dan saluran kelamin.
Cara Kerja Obat : Klindamisin dapat bekerja sebagai bakteriostatik
maupun bakterisida tergantung konsentrasi obat pada tempat infeksi dan
organisme penyebab infeksi. klindamisin menghambat sintesa protein organisme
dengan mengikat subunit ribosom 50 S yang mengakibatkan terhambatnya pembentukan
ikatan peptida. Klindamisin diabsorbsi dengan cepat oleh saluran pencernaan.
Dosis Dewasa : Infeksi serius 150-300 mg tiap 6 jam
Infeksi yang lebih berat 300-450 mg tiap 6 jam
Anak-anak : Infeksi serius 8-16 mg/kg/hari dalam dosis
terbagi 3-4
Infeksi yang lebih berat 16-20 mg/kg/hari dalam dosis
terbagi 3-4 Untuk menghindari kemungkinan timbulnya iritasi esofageal, maka
obat harus ditelan dengan segelas air penuh. Pada
infeksi streptokokus beta hemolitik, pengobatan harus dilanjutkan paling
sedikit 10 hari.
Manfaat
Bakteri Anaerob
Manfaat Bakteri
Anaerob:
·
Untuk pembuatan Decomposer
·
Berguna untuk Bio fertilizer
·
Di mati surikan kemudian
diolah untuk campuran makanan ternak …agar cepat menguraikan makanan dalam
pencernaan ternak.
·
Di tambahkan dalam pembuatan
pupuk granul maupun pupuk kompos.
·
Pengusir bau dan pengurai
limbah organik.
DAFTAR PUSTAKA
·
http://luki2blog.wordpress.com/2010/03/29/manfaat-bakteri-anaerob/
·
http://www.amazine.co/25714/apa-itu-bakteri-anaerob-karakteristik-jenis-infeksinya/
·
http://note-why.blogspot.com/2012/10/bakteri-anaerob.html