PENGENALAN MIKROSKOP SEBAGAI SENJATA UTAMA DUNIA LABORATORIUM
SENJATA UTAMA PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Mikroskop merupakan alat bantu utama dalam
melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang biologi, karena dapat
digunakan untuk mempelajari struktur benda-benda yang kecil. Ada 2 macam
micrometer yaitu micrometer objektif dan micrometer okuler. Alat ini dapat
berfungsi apabila dipakai bersama-sama dengan mikroskop. Sedangkan mahasiswa
sendiri tidak semua nya mengerti tentang permasalahan diatas. Makalah ini
dibuat dengan tujuan agar mahasiswa mengetahui macam-macam mikroskop,
bagaian-bagain mikroskop dan fungsinya serta hal-hal lain yang berhubungan
dengan mikroskop itu sendiri. Hal dapat di dapat dicapai dengan mengenali
baik-baik bagian-bagiannya, fungsinya, serta cara penggunaan dan pemulihannya.
Semakin ahli kita dalam menggunakan mikroskop maka akan semakin baik pula hasil
pengamatan mikroskopis yang kita lakukan dengan menggunakan mikroskop.
1.
Apa yang
dimaksud dengan Mikroskop?
2.
Bagian-bagian
dan Fungsi Mikroskop?
3.
Jenis-jenis
mikroskop?
4.
Cara Menggunakan
Mikroskop?
Mikroskop (dari bahasa Yunani Kuno: μικρός, mikrós, "kecil" dan σκοπεῖν, skopeîn, "melihat") adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengamati benda yang sangat kecil dan benda yang tidak tampak oleh indra penglihatan secara langsung. Ukuran bayangan atau gambar yang dihasilkan oleh mikroskop dapat mencapai jutaan kali ukuran benda aslinya. Perbesaran yang dihasilkan oleh mikroskop bergantung pada jenis mikroskop yang digunakan. Jenis-jenis mikroskop dapat dikelompokkan dengan berbagai kategori. Salah satu caranya adalah melalui metode yang digunakan oleh instrumen tersebut untuk berinteraksi dengan sampel dan menghasilkan gambar. Contohnya dengan mengirimkan seberkas cahaya atau elektron melalui sampel di jalur optik, dan mendeteksi emisi foton dari sampel tersebut untuk membentuk bayangan atau gambar, ataupun dengan memindai permukaan sampel dengan jarak pendek menggunakan probe. Dua jenis mikroskop yang sering digunakan ialah mikroskop optik (sering kali disebut juga sebagai mikroskop cahaya) dan mikroskop elektron. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan mikroskop disebut mikroskopi
Ada
beberapa bagian-bagian mikroskop dan memiki fungsinya masing-masing yaitu:
1. Lensa
Okuler
Lensa
okuler merupakan bagian optik mikroskop yang berada dekat dengan observer atau
mata pengamat. Lensa ini berfungsi membentuk bayangan yang bersifat maya,
tegak, diperbesar, sehingga bayangan tersebut dapat dilihat langsung oleh
observer.
2. Lensa
Objektif
Sementara
lensa objektif merupakan bagian bagian mikroskop yang berada dekat dengan objek
yang sedang diamati. Lensa ini berfungsi membentuk bayangan pertama yang
bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.
3. Tabung
Mikroskop
Tabung mikroskop atau disebut sebagai tubus merupakan bagian non-optik mikroskop yang berfungsi untuk mengatur fokus. Fungsi berikutnya dari tubus adalah sebagai bagian penghubung antara lensa okuler dengan lensa objektif
1. Makrometer
Bagian
mikroskop berikutnya ada makrometer atau disebut juga pemutar kasar yang
terletak di bagian lengan mikroskop. Makrometer berfungsi menaikkan atau
menurunkan tabung mikroskop atau tubus dengan cepat.
2. Mikrometer
Berikutnya
ada mikrometer atau disebut sebagai pemutar halus dengan ukuran yang lebih
kecil dari makrometer. Mikrometer ini berfungsi menaikkan atau menurunkan
tabung mikroskop atau tubus dengan lambat.
3. Revolver
Revolver
atau disebut juga pemutar lensa berfungsi mengatur pembesaran lensa objektif
untuk mempermudah pengaturan nilai pengamatan dari mikroskop tersebut. Revolver
sebagai tuas penyangga dalam mengoperasikan bagian ini cukup dengan memutar ke
kanan atau ke kiri.
4. Reflektor
Bagian
mikroskop berikutnya ada reflektor atau disebut juga cermin pengatur yang
berfungsi memantulkan cahaya dari cermin ke objek pengamatan.
5. Diafragma
Diafragma atau dikenal juga sebagai pengatur cahaya adalah bagian mikroskop yang berada di bagian meja preparat. Diafragma berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk, sehingga observer bisa memfokuskan dan menentukan jumlah cahaya ke dalam objek pengamatan.
6. Kondesor
Bagian
mikroskop berikutnya ada kondensor yang mana cara penggunaan bagian ini cukup
diputar ke kanan, kiri, naik, atau turun sesuai kebutuhan observer. Kondensor
berfungsi mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin kemudian memfokuskan
cahaya tersebut sebagai penerangan pada objek yang sedang diamati.
1. Meja Mikroskop
Berikutnya
ada meja mikroskop atau disebut juga meja kerja yang berfungsi sebagai alas dan
tempat untuk meletakkan objek pengamatan. Sesuai fungsinya, meja kerja
dilengkapi penjepit objek yang berfungsi memegang objek pengamatan agar tidak
mudah bergeser selama proses pengamatan
2. Penjepit
Kaca
Meski
pada meja kerja sudah dilengkapi penjepit objek, bagian mikroskop berikutnya
yang wajib ada dalam pengamatan objek yaitu penjepit kaca atau klip. Fungsi
utama bagian ini adalah sebagai pelapis objek pengamatan agar preparat tidak
bergeser dan mudah digerakkan oleh observer saat pengamatan sedang berlangsung.
3. Lengan Mikroskop
Bagian
mikroskop berikutnya yang cukup mencolok dan paling mudah untuk diamati adalah
lengan mikroskop. Seperti namanya, lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan
ketika mikroskop akan dipindahkan atau dibawa menuju ke tempat lain.
4. Kaki
Mikroskop
Selain
bagian lengan, mikroskop juga dilengkapi bagian kaki yang berfungsi sebagai
penyangga atau penopang mikroskop. Ketika meletakkan alat laboratorium ini pada
bidang yang terbilang tidak datar, bagian ini membuat posisi mikroskop tetap
stabil tanpa khawatir akan terjatuh atau terbalik posisinya.
5. Sendi
Inklinasi
Bagian mikroskop yang terakhir dan penting dalam pengamatan ada sendi inklinasi atau disebut juga pengatur sudut. Sesuai namanya, bagian sendi inklinasi berfungsi mengatur derajat kemiringan.
Miksokop telah memiliki banyak jenis sesuai dengan fungsinya. Semakin banyaknya jenis-jenis mikroskop ini akan makin memudahkan kita untuk meneliti objek secara lebih spesifik dan akurat.
Berikut
ini Informasi tentang jenis-jenis mikroskop dan fungsinya dilengkapi gambar.
1. Jenis-jenis mikroskop berdasarkan jumlah
lensa
a. Mikroskop monokuler
Mikroskop monokuler hanya memiliki satu lensa okuler. Karena hanya memiliki satu lensa pembesar, maka fungsi dari mikroskop ini hanya untuk melihat objek benda yang sederhana, misalnya penampang sel tumbuhan atau sel hewan. Jenis mikroskop ini banyak digunakan untuk kepentingan pembelajaran di sekolah-sekolah.
b. Mikroskop Binokuler
Mikroskop
ini memiliki dua lensa pembesar (okuler) yang saling menguatkan. Dibandingkan
dengan mikroskop monokuler, maka mikroskop binokuler lebih mampu melihat
benda-benda mikroskopis, misalnya bakteri, sehingga cukup efisien untuk
digunakan di bidang medis, khususnya di laboratorium rumah sakit.
2. Jenis-jenis mikroskop berdasarkan sumber
cahaya
Sesuai
dengan namanya, maka mikroskop cahaya memanfaatkan cahaya sebagai media untuk
membantu mengirimkan gambar ke mata kita. Mikroskop cahaya adalah rancangan
mikroskop tertua, yang ditemukan sekitar abad 17.
Jenis
mikroskop ini banyak digunakan di lembaga-lembaga pendidikan untuk kegiatan
pembelajaran, khususnya di laboratorium IPA.
Mikroskop
cahaya sering juga disebut mikroskop optik, karena menggunakan sistem lensa
untuk memperbesar citra objek berukuran kecil.Mikroskop cahaya memiliki tiga
lensa,yaitu lensa okuler (lensa yang dekat dengan mata pengamat), lensa
objektif (lensa yang dekat dengan objek pengamatan), dan kondensor (terletak
melekat di bawah meja.
b. Mikroskop Elektron
Mikroskop
elektron merupakan penyempurnaan dari mikroskop cahaya, karena sumber cahaya
berasal dari mikroskop itu sendiri..
Bagian
mikroskop elektron yang mengatur pencahaayan adalah komponen eletrok statis dan
elektro dinamikanya.
Mikroskop
jenis ini banyak digunakan di laboratorium medis maupun badan penelitian,
dimana keunggulannya adalah mampu memperbesar objek hingga jutaan kali lipat.
Pada
mikroskop medan terang, medan yang mengelilingi preparat terlihat terang,
sedangkan objek yang diamati tampak gelap dari latar belakangnya.
Hal
tersebut disebabkan cahaya dari suatu sumber masuk melalui sistem lensa tanpa
perubahan hingga medan yang terang.
Lensa
kondensor memusatkan cahaya pada preparat, berkas cahaya dalam kerucut cahaya
langsung menembus lensa objektif untuk bentuk latar belakang. Berkas cahaya
menjadi bengkok dan membentuk bayangan objek.
Bayangan
tersebut kemudian diperbesar lensa okuler. Sebagian besar mikroskop semacam ini
menghasilkan pembesaran berguna maksimum sekitar 1.000 diameter.
b. Mikroskop
Medan Gelap
Mikroskop
medan gelap memiliki fungsi yang sama dengan mikroskop medan terang, yaitu
untuk mengamati objek mikro.
Perbedaannya
pada prinsip kerja, dimana mikroskop medan gelap memiliki kondensor khusus
untuk memantulkan cahaya, sehingga membentuk ruang gelap dan titik-titik cahaya
yang terkumpul akan mengenai objek. Penampakan objek akan terlihat terang
dengan bagian sekelilingnya gelap.
c.
Mikrooskop Pendar
Mikroskop
pendar digunakan untuk melihat benda asing berukuran mikroskopis, seperti virus
dan bakteri yang memiliki ciri terselip dalam protein sel.
Prinsip
kerjanya adalah sel akan ditetesi dengan cairan pendar atau serum yang akan
bereaksi dengan bakteri atau virus yang diamati.
Kemudian
akan tampak warna pendar dari objek yang diamati, sehingga dapat diketahui
bentuknya.
d.
Mikroskop Ultraviolet
Jenis
mikroskop ini mirip dengan mikroskop cahaya, tetapi cahaya yang digunakan bukan
cahaya matahari melainkan sinar ultraviolet.
Mengapa
menggunakan sinar ultraviolet? Karena sinar ultraviolet memiliki panjang
gelombang yang pendek, sehingga hasil pengamatan dapat mencapai dua kali
lipatnya.
Cara
penggunaan Mikroskop yang akan di jelaskan adalah mikroskop cahaya
. Langkah - langkah penggunaan Mikroskop
sebagai berikut:
- Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai.
- Putar revolver sehingga lensa objektif dengan pembesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver.
- Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat.
- Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan penjepit objek/benda.
- Aturlah fokus untuk memperjelas gambar objek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah pemutar halus.
- Apabila bayangan objek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa objektif dengan ukuran dari 10x, 40x, atau 100x, dengan cara meutar revolver hingga bunyi klik.